Saturday, May 20, 2006 |
Barangkali! |
Barangkali, patutnya lama dulu Telah kusedari Hakikat kaca yang berderai Sebaliknya ada luka Ada hati yang berkecai. Barangkali!
Barangkali, patutnya aku tidak lupa Hakikat jasad tersembunyi Ada roh dan jiwa di sebaliknya Iitulah yang sering membuat semangat berderai. Barangkali!
Barangkali, patutnya aku tidak bertanya kenapa setiap luka itu wajar mengalirkan darah selayaknya. Barangkali! |
posted by Zaharah @ 5:56 AM   |
|
|
Thursday, May 18, 2006 |
Perjalanan Mencari KEKASIH |
Aku berjalan di dalam kabus MencariMu bayangnya kelihatan wajahnya tak nyata namun hatiku mengatakan Engkau pasti ada!
Semakin lama mencari dan menemui kebesaranMu semakin kukenal diriku yang buta dan bisu.
Sedangkan alam ini setiap waktu memberitahu kewujudanMu pada gerak dan diamnya pada lahir dan batinnya pada ada dan tiadanya pada siang dan malamnya dan.. pada diriku yang menyimpan seluruh rahsia alam itu.
Aku terus berjalan berjalan menyusur angin laut dan gunung-gunung mencariMu ku tak pernah lelah sehingga pada suatu pagi cahaya suria akan menguak tabir kabus yang memisahkan kita.
KEKASIH, kutunggu saat kita dipertemukan dalam rindu yang mendalam!
(Noraini Muhammad-Gong Badak)Labels: Puisi Noraini Muhammad |
posted by Zaharah @ 3:39 AM   |
|
|
|
Andainya Semalam Itu Milikku... |
Adik-adikku, Riang batinmu berlari seiringan pukulan ombak Iramanya adalah lagu hatiku Kutebarkan jala kasih di pinggir harapan agar esok milikmu bahagia moga-moga kalian bisa bermain lagi di pinggir pantai ini untuk esok yang menanti dengan senyuman dan hilai tawa.
Adik-adikku, Manis sungguh senyumanmu mengukir impian lewat mentari terbenam dan pukulan ombak itu sepertinya membasuh tangisanmu di waktu kecil.
Hari ini, Hatiku berbunga kasih menyaksi kelincahanmu berlarian di pandangan mataku dengan harapan kau bisa mencintai Tuhan dengan sehebat cinta Agar kau menghargai usia remajamu yang telah luput dari hidupku.
Adik-adikku, Usah gentar andai engkau pernah tercicir ketika menyusur hari semalam bangkitlah dengan setulus harapan murni untuk terus menghirup indah maya ini dalam tangisan zikir....
Adik-adikku, Pandanglah ke wajah mulus ibumu renunglah ke wajah kasih ayahmu kelak di situ kau akan temui makna mengapa mereka sering memarahimu mengapa mereka sering mengawasi gerak gerimu. Kerana di mata mereka ada cahaya terbit dari sana sinar cinta untuk anak-anak mohon doa dielakkan bencana mohon doa dikekalkan bahagia.
Adik-adikku, Hari ini disaksikan Tuhan Yang Maha Memberi langkah riamu senyum tawamu melayani pukulan ombak tanpa sebarang sangsi akan hari esokmu telah membuat aku menangis.
Alangkah! Alangkah indahnya jika aku masih seusiamu pasti aku juga akan ria gembira meneguk embun di pinggir pantai ini tanpa membawa sebeban rasa kecewa dan kesal akan hari semalam...
Lalu, Kudoakan sejahteralah dirimu wahai adik-adikku! moga esok engkau akan lebih tabah andai terpaksa mengharungi derita moga esok engkau akan lebih bersyukur andai bahagia menerangi jiwa.
Adik-adikku sayang, Jadilah penyambung impianku yang kukelamkan lewat usia remajaku dulu agar engkau akan lebih cepat memahami; Hidup ini bukan hanya untuk ketawa semata!
(Kenangan bersama adik-adik di Teluk Segadas, Pangkor 2002)
Labels: Puisi Zaharah |
posted by Zaharah @ 3:19 AM   |
|
|
Thursday, May 11, 2006 |
Ya Rabbi! |
Ilahi Ya Rabbi, Sendirian di sini menghitung tasbih hayat kutiti jambatan iman kuselami makna kebenaran beratnya memikul bebanan ini!
Ilahi Ya Rabbi, Kudongakkan kepala menembusi langit tak berawan menghadap cahaya hidayahMu kutulis puisi hati dari mimpi kulukis sendu pengabdian mengharap belas pengampunan...
Ilahi Ya Rabbi, Di sini kumencari redhaMu antara bebayang mentari dan redup embun membasahi mencari harga diri...
Ilahi Ya Rabbi, kuselami makna kehidupan ini dan perjuangan suci kutafsiri makna derita silam kutiti jalan duka hari ini dan...aku pasti kembali mencari sejernih air al-Kautsar... Ampunilah!!!!
Labels: Puisi Zaharah |
posted by Zaharah @ 12:20 AM   |
|
|
|
|